Rabu, 12 September 2012

Maksimalisasi Kepuasan (Teori Mikro1)


BAB I

PENDAHULUAN


Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan
harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa,
yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan
kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya
di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi
bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.



BAB II

PEMBAHASAN

  II.1. Tinjauan umum

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro
menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil
yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi
suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam
ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general
equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi
ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga
mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem
pasar.

II.2. Asumsi dan definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar
merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli
dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas
untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai
transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa
individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami
persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini
bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa
telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar",
yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut
pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua
orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk
membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan
yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara
tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai
norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar yang
hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah
terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus
dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana
dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma
utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif,
disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi
mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan
teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai
hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga
dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan
jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan
kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.

II.3. Model operasi Maksimalisasi

Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan
rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam
asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:


A. Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika average
total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi
keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali
dengan perbedaan antara average total cost dan harga.

B. Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika keuntungan
ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara
dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.

C. Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada
keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi
kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena
kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus
menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap,
tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua biaya
tetapnya.

D. Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan,
perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak
memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang
cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya
variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.
Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari
pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh.


II.4.Kegagalan pasar

Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti
bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah
situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang
dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar
akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang
modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar
dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif
yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

II.5. Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :

  1. Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar
    dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.
  2. Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam
    akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas
    positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus
    seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan
    publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan
    polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan
    regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak
    properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari
    usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
  3. Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik
    seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk
    diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan
    dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara
    biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
  4. Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang
    inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi
    memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya
    para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi
    ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil
    bekas mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan sebagai mobil
    pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana
    pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupaka penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan
    pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminartentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan," di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yangmereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).

II.6. Biaya peluang Maksimalisasi Kupuasan

Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk
dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat
perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan
bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom
Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai
dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu
biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga
mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik lainnya;
adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh umum adalah
seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan dengan
menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang hilang
dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin
mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang
dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan
upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan
biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total
dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari
melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.

Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada,
melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik.
Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di
lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau
ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau uang
yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari
penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam - tapi bukan merupakan agregat dari
semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang
akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah
disebutkan tadi.Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan
penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk
dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk
keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat
sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang
manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan
banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.

II.7. Penerapan ekonomi mikro

Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak
diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi
industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan
merek dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan
dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya.
Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh.
Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari
pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari
kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi
kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari
pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi mempelajari
peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan.
Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota,
seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan,
digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial Ekonomi
mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari
pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan
kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari
ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi,
sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon berkomentar dengan kata-kata yang baik, terima kasih...