Jumat, 22 Maret 2013

Harga Cabe Rawit Melonjak di Pasar KODIM, Jangan Takut


Pekanbaru: Akhir-akhir ini Indonesia digemparkan oleh edannya harga bawang. Dengan demikian, rupanya berdampak juga pada harga cabe rawit di Pekanbaru. Di Pasar Kodim, harga cabe rawit mencapai Rp 30 ribu yang sebelumnya Rp 25 ribu.

Namun, buat masyarakat pekanbaru, terlebih lagi buat anak-anak kost yang sedang rajin memasak hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena kemungkinan tidak akan terjadi kenaikan harga lagi. Hal ini diungkapkan oleh Kadisperindag Kota Pekanbaru, El Syabrina (22/3) kepada R24 melalui selular: 
"kalau cabe rawit ini kan pasarnya tidak terlalu apa, jadi kalaupun naik itu gak akan berpengaruh kemasyarakat. Karena masyarakat sumatera ini tidak terlalu mengkonsumsi cabe rawit. Gak seperti masyarakat pulau jawa. Jadi, naik juga tidak jadi masalah. Itu akan kembali keposisi normal. Karena kalaupun naik, masyarakat tidak beli, jadi kalau tidak beli itu akan normal lagi". Ungkapnya.

Pedagang cabe juga mengatakan bahwa harga cabe naik juga mengurangi daya beli masyarakat, alhasil dengan kenaikan harga tersebut ternyata berdampak negatif terhadap pedagang.

Yah, moga saja kenaikan harga Sembako karena mengiringi tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik. Amin.

Chevron Galau, Pencurian Minyak Kian Marak

Pekanbaru, (Riau24)-- Perusahaan minyak asing PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), terus dibuat resah dengan meningkatnya aksi pencurian minyak mentah yang kuat dugaan melibatkan sindikat maling minyak dari Sumatera Selatan (Sumsel).

"Jadi setelah ada upaya penegakan hukum di Sumsel, para pencuri minyak itu pindah ke Riau karena itu angka pencurian meningkat di sini," kata Senior Vice President Sumatra Operation CPI Albert Simanjuntak saat pertemuan dengan SKK Migas di Pekanbaru, Kamis.

Pencurian minyak mentah sempat menghebohkan di Sumsel pada tahun 2012 karena kuat dugaan melibatkan sebuah sindikat. Para maling tersebut kerap menyedot minyak mentah milik PT Pertamina langsung dari pipa penyalur minyak.

Menurut Albert, tren pencurian minyak mentah milik CPI terus meningkat sejak 2012 yang rata-rata terdeteksi ditemukan tiga kasus setiap bulan. Berdasarkan catatan CPI yang disampaikan ke SKK Migas, terhitung hingga 15 Maret 2013 sudha ada 38 kasus pencurian minyak mentah di Riau.

Kerugian minyak mentah yang hilang diperkirakan mencapai 4.700 barel.

"Cara kerja mereka sekarang makin canggih dan profesional karena mereka punya intel dan bersembunyi di gedung. Mereka juga terus membayang-bayangi pekerja kami di lapangan," kata Albert.

Berdasarkan kasus yang pencurian minyak mentah CPI yang terungkap pada 1 Oktober 2012 di Duri, Kabupaten Bengkalis, para pencuri itu melakukan "hot tapping" langsung ke pipa minyak mentah di Kilometer 41 Jalan Lintas Timur Sumatera. Sindikat pencuri minyak itu menggunakan dua truk tangki dan ditemukan satu kolam penampungan di dalam sebuah rumah.

"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan angka pencurian sejauh ini menurun," katanya.

Sumber: riau24.com