Jumat, 22 Maret 2013

Chevron Galau, Pencurian Minyak Kian Marak

Pekanbaru, (Riau24)-- Perusahaan minyak asing PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), terus dibuat resah dengan meningkatnya aksi pencurian minyak mentah yang kuat dugaan melibatkan sindikat maling minyak dari Sumatera Selatan (Sumsel).

"Jadi setelah ada upaya penegakan hukum di Sumsel, para pencuri minyak itu pindah ke Riau karena itu angka pencurian meningkat di sini," kata Senior Vice President Sumatra Operation CPI Albert Simanjuntak saat pertemuan dengan SKK Migas di Pekanbaru, Kamis.

Pencurian minyak mentah sempat menghebohkan di Sumsel pada tahun 2012 karena kuat dugaan melibatkan sebuah sindikat. Para maling tersebut kerap menyedot minyak mentah milik PT Pertamina langsung dari pipa penyalur minyak.

Menurut Albert, tren pencurian minyak mentah milik CPI terus meningkat sejak 2012 yang rata-rata terdeteksi ditemukan tiga kasus setiap bulan. Berdasarkan catatan CPI yang disampaikan ke SKK Migas, terhitung hingga 15 Maret 2013 sudha ada 38 kasus pencurian minyak mentah di Riau.

Kerugian minyak mentah yang hilang diperkirakan mencapai 4.700 barel.

"Cara kerja mereka sekarang makin canggih dan profesional karena mereka punya intel dan bersembunyi di gedung. Mereka juga terus membayang-bayangi pekerja kami di lapangan," kata Albert.

Berdasarkan kasus yang pencurian minyak mentah CPI yang terungkap pada 1 Oktober 2012 di Duri, Kabupaten Bengkalis, para pencuri itu melakukan "hot tapping" langsung ke pipa minyak mentah di Kilometer 41 Jalan Lintas Timur Sumatera. Sindikat pencuri minyak itu menggunakan dua truk tangki dan ditemukan satu kolam penampungan di dalam sebuah rumah.

"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan angka pencurian sejauh ini menurun," katanya.

Sumber: riau24.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon berkomentar dengan kata-kata yang baik, terima kasih...